SKOR.id - Tim putri bulu tangkis Indonesia gagal meraih medali emas beregu SEA Games 2025.Pada partai puncak di Thammasat University, Pathum Thani, Thailand, Rabu (10/12/2025), mereka harus mengakui keunggulan tim tuan rumah 1-3.Dengan demikian, Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan harus puas mendapat medali perak untuk kali keempat beruntun.Hal yang menyesakkan, mereka selalu kalah dari Thailand. Skenario ini sudah terjadi sejak edisi 2019.Sebaliknya, Thailand kian menegaskan dominasi di nomor beregu putri, meraih medali emas ketujuh beruntun sejak 2011.Tim putri Indonesia sejatinya mampu mengawali duel dengan positif, yakni saat Putri Kusuma Wardani menang 21-8, 13-21, 21-16 atas tunggal tuan rumah, Pornpawee Chochuwong.Namun, momentum tak bisa dilanjutkan tiga wakil berikutnya.Ganda putri Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum kalah 18-21, 21-11, 18-21 dari Benyapa Aimsaard/Supissara Paewsampran, sementara Gregoria Mariska Tunjung takluk dari Ratchanok Intanon, 7-21, 15-21.Pada partai hidup-mati, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspita Sari juga tak mampu melewati Ornnicha Jongsathapornparn/Jhenicha Sudjaipraparat.Mereka tumbang 19-21 dan 18-21, sekaligus memastikan comeback brilian Thailand dengan skor 3-1.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/badminton_putri_perak_f66e2c06ae.jpg" alt="bulu tangkis beregu putri perak sea games 2025"><figcaption>Tim putri bulu tangkis Indonesia hanya mampu meraih medali perak pada nomor beregu SEA Games 2025 usai kalah dari Thailand di final. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Meski belum mampu mempersembahkan hasil terbaik, perjuangan tim bulu tangkis putri Indonesia tetap mendapat apresiasi.Chef de Mission (CdM) tim Indonesia untuk SEA Games 2025, Bayu Priawan Djokosoetono, mengatakan bahwa Gregoria dan kawan-kawan sudah berjuang.Lagi pula, kesempatan belum habis. Mereka masih bisa berburu medali dari nomor perorangan."Alhamdulillah terima kasih atas medali peraknya. Tadi kita lihat sendiri bagaimana mereka semua berjuang maksimal untuk Tim Indonesia," kata Bayu Priawan Djokosoetono."Masih banyak peluang, masih ada tim beregu putra, masih ada nomor perorangan juga yang akan main, semoga yang lainnya bisa terus kasih medali buat Indonesia," tambahnya.Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, bangga atas kerja keras yang telah dilakukan tim beregu putri bulu tangkis Indonesia.&nbsp;Memang belum sesuai target, tapi perjuangan yang diperlihatkan pantas diacungi jempol."Di atas lapangan itu bercucuran keringat dan air mata. Tadi mereka sampai jatuh-jatuhan. Ini hasil terbaik mereka, kita tunggu medali dari nomor selanjutnya," ujar Raja Sapta Oktohari.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, berharap hasil ini tak membuat para pemain berkecil hati.&nbsp;Kekalahan justru harus dijadikan pelecut untuk bangkit lebih kuat di masa depan."Saya melihat langsung kegigihan mereka berupaya memenangkan pertandingan di tengah tekanan lawan dan juga tekanan suporter tuan rumah," kata Erick Thohir.&nbsp;"Kita apresiasi persembahan medali perak ini dan kita terus dorong tim bulutangkis putri kita untuk terus maju dan tingkatkan prestasi," dia memungkasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ezf-HOFp2vM?si=BFODcVRAlCbF9t_Y" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tim bulu tangkis putri Indonesia kalah dari Thailand pada final nomor beregu SEA Games 2025, Rabu (10/12/2025).

Badminton

Gagal Persembahkan Medali Emas, Tim Bulu Tangkis Putri Indonesia Tetap Dapat Apresiasi

SKOR.id - Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025 resmi dikukuhkan jelang berangkat ke Thailand.Prosesi dihelat di Auditorium Wisma Kemenpora RI, Jakarta, Jumat (5/12/2025) siang.Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, hadir sebagai pembina upacara, didampingi Wamenpora, Taufik Hidayat, dan sejumlah jajarannya.Selain itu, ada pula Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI, atau NOC), Raja Sapta Oktohari, serta Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025, Bayu Priawan Djokosoetono.Pada kesempatan tersebut, Erick Thohir meminta para atlet untuk bersungguh-sungguh memberikan upaya terbaik mereka demi mengharumkan nama Indonesia."Kalian harus berjuang untuk harkat martabat bangsa, untuk pengorbanan kalian selama ini, dan juga pengorbanan keluarga kalian," ujar Menpora Erick."Kita harus coba yang terbaik. Apapun target kita hari ini, saat berada di lapangan, berikan segalanya," dia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/kontingen_sea_games_d2c8336bc2.jpg" alt="erick sea games"><figcaption>Menpora RI, Erick Thohir (tengah), menghadiri pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025 di Auditorium Wisma Kemenpora RI, Jakarta, 5 Desember 2025. (Yogie Gandanaya/Skor.id)</figcaption></figure>Adapun skuad Indonesia menuju SEA Games 2025 mengalami penambahan jumlah. Awalnya 996 atlet, sekarang kontingen Merah Putih menjadi 1.021 atlet.Mereka akan turun dalam 49 dari 51 cabang olahraga yang dipertandingkan.Meski demikian, target yang ditetapkan pemerintah melalui Kemenpora RI tetap sama, yakni 80 medali emas. Indonesia diharapkan finis di posisi tiga besar SEA Games 2025."Ya, 80 emas itu target. Tapi apakah kita berpuas diri dengan 80 emas? Atau dengan perak? Tidak, kan kita mau yang terbaik. Jadi jangan dibalik paradigmanya," kata Erick Thohir."Kami dari Kemenpora siap memberikan yang terbaik untuk kontingen dan atlet. Salah satunya, Kemenpora menyisir anggaran semaksimal mungkin dan mengirimkan atlet sebanyak-anyaknya untuk meraih medali sebanyak-banyaknya juga," lanjutnya.Soal penambahan atlet, Ketua NOC, Raja Sapta Oktohari, mengungkapkan bahwa itu terjadi karena ada penambahan nomor di tiga cabang olahraga."Jadi ada perubahan nomor yang ditambahkan oleh (panpel) SEA Games Thailand 2025. Kami berterima kasih kepada Pak Menpora dan Kemenpora karena last minute, atas perubahan tersebut, ada tiga cabor, atletik, cycling (sepeda), dan fencing (anggar) bertambah. Kami mendapat dukungan dari Kemenpora sehingga dari 996 atlet menjadi 1.021," katanya.Pasca pengukuhan, kontingen Indonesia bertolak ke Istana Kepresidenan untuk dilepas secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto.Setelah itu, mereka akan langsung berangkat ke Thailand karena opening ceremony SEA Games 2025 bakal dilaksanakan pekan depan, tepatnya Selasa (9/12/2025).Beberapa atlet sebenarnya sudah berada di Negeri Gajah Putih karena ada cabang olahraga yang mulai bertanding lebih awal.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Ezf-HOFp2vM?si=BbZlROrNRuOqKBlM" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Menpora RI, Erick Thohir, berpesan agar para atlet berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama Indonesia di SEA Games 2025.

Semua berita terkini tentang tenis, voli, MMA, renang, atletik, WSBK, Formula E, dan masih banyak lainnya.

Other Sports

Kontingen Indonesia ke SEA Games 2025 Resmi Dikukuhkan, Jumlah Atlet Bertambah Jadi 1.021

SKOR.id – Tim Indonesia resmi memperkenalkan jersey baru yang akan digunakan pada SEA Games Thailand 2025.&nbsp;Peresmian dilakukan dalam seremoni khusus di Terminal 1C Bandara Soekarno–Hatta, Senin (1/12/2025), yang turut menghadirkan sejumlah seniman dan pelaku kreatif Tanah Air.Jersey ini merupakan hasil produksi produsen apparel lokal Mills, dirancang melalui kolaborasi desainer Sarinah dengan kurasi dari Didit Hediprasetyo Foundation.&nbsp;Sentuhan identitas budaya menjadi nilai utama, menampilkan inspirasi ukiran kriya Toraja sebagai simbol warisan bangsa yang membentuk karakter Indonesia masa kini.“Jersey ini terinspirasi oleh keaslian tradisi kita yang berpadu dengan keindahan ragam alam Indonesia,” ujar Didit Hediprasetyo.Selain warna merah dan putih, koleksi ini juga menghadirkan palet hijau bumi yang mencerminkan kesuburan tropis dari Sabang sampai Merauke. Nuansa artistik diperkuat melalui karya seniman Yogyakarta, Iabadiou Piko, berupa goresan kuas merah-putih yang melambangkan semangat juang tak pernah padam.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Jersey_Tim_Indonesia_SEA_Games_2025_b678d1e0bd.jpg" alt="Jersey Tim Indonesia SEA Games 2025.jpg"><figcaption>Jersey Tim Indonesia untuk SEA Games 2025 yang berkolaborasi dengan Didit Hediprasetyo resmi diluncurkan, Senin (1/12/2025). (Foto: Didit Hediprasetyo Foundation)</figcaption></figure>Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengapresiasi hadirnya karya kolaboratif ini sebagai wujud dukungan kreatif terhadap para atlet.“Kami Komite Olimpiade Indonesia berterima kasih atas kolaborasi dari semua insan, masyarakat di Indonesia. Salah satu elemen penting yaitu seniman dan budaya," kata Raja Sapta Oktohari."Ini menjadi bentuk dukungan konkret yang diberikan kepada para pelaku olahraga, yaitu sebuah kreativitas yang dilakukan luar biasa untuk pertama kali,” ujar Okto.Tidak hanya sarat nilai budaya, jersey ini juga membawa misi kemanusiaan. Okto menyampaikan bahwa sebagian hasil penjualan akan disumbangkan untuk korban bencana banjir di Pulau Sumatera.“Kami semua sudah berkomitmen, karena kita melaksanakan kegiatan ini di tengah-tengah kedukaan yang terjadi di Indonesia maupun di Thailand, maka hasil dari penjualan, beberapa persennya akan dikontribusikan untuk bantuan sosial,” ucap Okto.Sementara itu, CEO Mills, Tjia Kong Hau, menjelaskan bahwa jersey dirancang memakai teknologi material terbaru dengan tiga kategori bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga.“Memang di desain kali ini buah dari kolaborasi yang luar biasa. Ada dari segi tradisionalnya, ada juga Indonesianya. Dalam produksinya, kami juga menggunakan teknologi olahraga modern di sisi material yang disesuaikan dengan cabang olahraga," tutur lelaki yang akrab disapa Ahau itu."Kami bagi menjadi tiga bahannya, satu untuk di outdoor, indoor dan khusus untuk atletik kami utamakan keringanan bahannya,” ujar Ahau.Pada kesempatan yang sama, tema besar “Spirit of The Nation” turut diperkenalkan sebagai simbol optimisme dan tekad atlet Indonesia untuk menjaga kehormatan Merah Putih di panggung internasional.Chef de Mission Tim Indonesia SEA Games 2025, Bayu Priawan Djokosoetono, menegaskan bahwa para atlet akan dengan bangga mengenakan jersey ini di berbagai agenda resmi dan saat bertanding.“Jersey ini menjadi simbol kebanggaan dan energi perjuangan Tim Indonesia di SEA Games Thailand nanti,” tutup Bayu.Dengan perpaduan kreativitas lokal, inovasi teknologi, dan semangat persatuan, jersey edisi SEA Games 2025 ini menjadi bagian dari perjalanan Tim Indonesia menuju prestasi dan kehormatan bangsa di Thailand.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9TlcymJtBf8?si=jdfv29PA8mtCrsGj" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Jersey anyar tim Indonesia menampilkan ukiran kriya Toraja sebagai simbol warisan bangsa.

Fashion

Jersey Tim Indonesia untuk SEA Games 2025 Resmi Diluncurkan, Usung Identitas Budaya dan Misi Kemanusiaan

SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Erick Thohir Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, mengukuhkan serta melepas Kontingen Indonesia menuju Asian Youth Games Bahrain 2025 dan Islamic Solidarity Games Riyadh 2025.Acara pengukuhan sekaligus pelepasan kontingen Indonesia untuk dua event tersebut digelar di Auditorium Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/10/2025).Ajang Asian Youth Games (AYG) 2025 akan berlangsung di Bahrain, 22-31 Oktober 2025. Tim Indonesia mengirimkan 123 atlet muda dan 51 pelatih yang akan bertanding pada 21 cabang olahraga.Sementara itu, Islamic Solidarity Games (ISG) 2025, Riyadh, Arab Saudi bakal berlangsung pada 7-21 November 2025.Adapun, pada ISG edisi keenam kali ini, Tim Indonesia akan mengirimkan 6 cabang olahraga, 6 disiplin, dan 48 nomor pertandingan yang melibatkan 6 federasi nasional.Total terdapat 38 atlet, meliputi 17 atlet putra dan 21 atlet putri yang akan bertanding di ISG&nbsp;Riyadh&nbsp;2025.Menpora Erick Thohir mengatakan bahwa, dirinya telah melaporkan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto perihal pelepasan Tim Indonesia menuju AYG Bahrain 2025 dan ISG Riyadh 2025.Erick Thohir berharap para atlet bertanding serius dalam pertandingan resmi di dua event internasional ini."Kembali dipesankan oleh Bapak Presiden, bahwa ini membawa nama bangsa. Makanya tadi saya sampaikan bahwa ke depan Kami ke Menpora bersama Koi, Koni, PB-PB dalam semua pengiriman atlet adalah atlet yang terbaik," kata Erick Thohir. ‎ ‎"Ya, kita tidak mau istilah coba-coba Karena kalau pertandingan resmi itu bukan coba-coba. Semua ya, atlet yang dikirim ya memang sudah hasil seleksi kan.""Nah, ini yang kita harapkan Mental, mindset kita berubah Jadi, kita mau bahwa mereka siap tanding. Kalah menang biasa, tadi saya sampaikan," ucap Erick Thohir.Di samping itu, Raja Sapta Oktohari menuturkan selain berkompetisi AYG Bahrain dan ISG Riyadh 2025 menjadi ajang untuk berdiplomasi.Raja Sapta Oktohari juga mengatakan bahwa para atlet tim Indonesia yang akan bertanding di kedua ajang tersebut telah dimotivasi untuk menang dan mendapatkan medali."Kita akan melihat di AYG akan tampil wajah-wajah baru yang mewarnai prestasi olahraga kita di ke depan hari. Kita doakan mereka bisa tampil maksimal dan kegiatan ini back to back karena AYG akan dibuka 22 Oktober, sedangkan ISG pada 7 November (2025)," kata Raja Sapta Oktohari.Tak hanya itu, ia berharap Tim Indonesia mendapatkan medali emas sebanyak mungkin."Kita mau menang, sesuai arah Presiden, di banyak tempat, kita mau mengumandangkan Indonesia Raya sesering mungkin dan Bandera harus sering berkibar di podium tertinggi&nbsp;dunia," tegas Raja Sapta Oktohari.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/5yxPKCXwjUI?si=xsvK6FH9te4WDo3r" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Erick Thohir dan Raja Sapta Oktohari berharap Kontingen Indonesia meraih banyak medali di AYG Bahrain dan ISG Riyadh.

Menpora dan Ketua KOI Lepas Kontingen Indonesia Menuju AYG Bahrain 2025 dan ISG Riyadh 2025

SKOR.id - Beberapa hari jelang digelarnya Kejuaraan Dunia Senam 2025, NOC Indonesia kembali menegaskan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah.Event bernama resmi 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025 itu sedianya akan dihelat mulai Minggu (19/10/2025) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.Mayoritas peserta yang berasal dari total 77 negara pun sudah hadir di ibukota, dan mereka secara resmi disambut oleh NOC Indonesia dalam acara resepsi khusus di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam.Hadir dalam kesempatan tersebut ada Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Ketua Umum Federsi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, Presiden Federasi Gimnastik Internasional, Morinari Watanabe, serta para atlet dan ofisial tim nasional mancanegara."Kami bangga Indonesia diberikan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pertama kali di event World Gymnastics. Terima kasih kepada Presiden Prabowo (Subianto), akhirnya gimnastik punya rumah. Ini kesempatan untuk membuktikan kepada dunia bahwa kita bukan hanya bisa menjadi tuan rumah, tapi juga ke depan kita bisa mencetak atlet-atlet berprestasi," kata Raja Sapta Oktohari kepada awak media."Bu Ita dan Watanabe-san waktu itu juga sudah mengunjungi fasilitasnya, bahkan hari ini ada sponsor yang diminta untuk memberikan support juga."&nbsp;"Jadi, kami harapkan supaya kegiatan World Championships ini bisa sukses, sekaligus juga mengundang seluruh warga Indonesia, khususnya Jakarta, untuk datang dan lengsung menyaksikan Kejuaraan Dunia Gimnastik yang pertama kali diadakan di Indonesia," tambahnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/noc_gimnastik_9749736421.jpg" alt="noc indonesia kejuaraan senam"><figcaption>Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari (paling kiri), bersama Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, dan Presiden Federasi Gimnastik Internasional, Morinari Watanabe (paling kanan) di Jakarta, 15 Oktober 2025. (Teguh Kurniawan/Skor.id)</figcaption></figure>Soal persiapan, Ita Yuliati, menambahkan bahwa Kejuaraan Dunia Senam 2025 memasuki tahap akhir.Mereka sudah merampungkan semua, tinggal memoles beberapa detail agar kian sempurna."Sampai saat ini persiapannya sudah hampir selesai. Walaupun ada sedikit yang masih kurang, itu wajar," kata Ita."Tapi hari ini kami sudah memulai schedule training di JCC, dan besok podium training, yang merupakan salah satu persyaratan sebelum kompetisi. Itu diadakan di Indonesia Arena tanggal 16, 17, 18 (Oktober). Dan event-nya mulai 19 Oktober," dia menambahkan.Federasi Gimnastik Indonesia berterima kasih kepada dukungan penuh pemerintah sehingga Kejuaraan Dunia Senam 2025 bisa diselenggarakan dengan baik.Ita berharap, semua yang mereka lakukan ini bisa memajukan dunia gimnastik tanah air ke depannya."Mudah-mudahan, setelah event ini selesai, kami bisa mempunyai rumah sendiri, peralatan sendiri, dengan demikian kami lebih mudah lagi memfasilitasi para atlet di Indonesia," ujarnya.Adapun kontingen Indonesia di 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025 berjumlah delapan atlet. Rinciannya, lima gymnast putra dan tiga gymnast putri.Federasi Gimnastik Indonesia berharap mereka bisa memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa."Target kami masuk final. Terutama di kategori putra, saya rasa mereka cukup siap," pungkas Ita.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/mxWLkT1IXRc?si=niUVxD7KgIaGhqHt" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

NOC Indonesia menggelar sambutan untuk delegasi peserta Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Sambut Peserta Kejuaraan Dunia Senam 2025, NOC Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah

SKOR.id - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar rapat koordinasi perdana untuk mematangkan langkah menghadapi tiga ajang multievent internasional pada 2025.Ketiga ajang tersebut adalah Asian Youth Games di Manama, Bahrain pada 22–31 Oktober, Islamic Solidarity Games (ISG) di Riyadh, Arab Saudi pada 7–21 November, serta SEA Games Thailand yang berlangsung 7–19 Desember 2025.Pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam itu menekankan pentingnya sinergi penuh antara Kemenpora, NOC Indonesia, dan induk organisasi cabang olahraga.Tujuannya persiapan menuju multievent tidak boleh berjalan dengan blueprint berbeda yang justru merugikan atlet maupun pelatih.Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir secara khusus menyoroti tantangan di SEA Games Thailand 2025. Ia menegaskan perlunya konsolidasi setelah tuan rumah mengurangi 41 nomor pertandingan, sebagian besar berasal dari cabang olahraga yang sebelumnya menjadi lumbung emas Indonesia pada SEA Games Kamboja 2023.Indonesia diprediksi berpotensi kehilangan 41 medali emas, antara lain dari wushu (4 emas), balap sepeda (5 emas), e-sports (2 emas), gulat (2 emas), dan senam (2 emas). Meski begitu, ada peluang tambahan sekitar 32 medali emas dari cabang rowing (4 emas), kano (5 emas), panahan (3 emas), menembak (7 emas), woodball (3 emas), dan panjat tebing (4 emas).“Jangan sampai Kemenpora punya blueprint berbeda, NOC Indonesia juga berbeda, lalu atlet yang jadi korban. Diskusi hari ini penting untuk menyatukan langkah kita,” tegas Erick.Selain soal cabang olahraga, Menpora juga menyinggung masalah anggaran yang hingga kini masih jauh dari kebutuhan. Dari estimasi Rp45–65 miliar, dana yang baru tersedia hanya Rp10 miliar.Jika tidak ada tambahan, maka kontingen Indonesia hanya bisa memberangkatkan sekitar 120 atlet, jauh dari biasanya yang mencapai 900 atlet.“Ini tentu tidak ideal. Saya akan terus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan agar ada fleksibilitas. Kita harus jaga agar prestasi tidak menurun drastis,” ujarnya.Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menyambut baik langkah Kemenpora memperkuat koordinasi. Namun, ia menekankan pentingnya kepastian anggaran sebelum membicarakan target prestasi.&nbsp;“Kalau hanya Rp10 miliar, tentu effort-nya berat. Jangan sampai masyarakat menilai seolah NOC Indonesia tidak maksimal. Ini tanggung jawab bersama semua stakeholder,” jelas Okto.Pertemuan ini menjadi langkah awal konsolidasi menuju SEA Games Thailand yang tinggal dua bulan lagi. Ke depan, NOC Indonesia dan Kemenpora berkomitmen menggelar rapat teknis rutin bersama induk cabang olahraga agar Tim Indonesia tetap mampu menjaga tradisi prestasi di kawasan Asia Tenggara.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dalam pertemuan itu Menpora menyoroti masalah anggaran dari estimasi Rp45–65 miliar, dana yang baru tersedia hanya Rp10 miliar.

Menpora Rapat Bersama NOC, Ungkap Soal Anggaran SEA Games 2025

SKOR.id - Komite Olimpiade Indonesia atau NOC Indonesia melakukan proses pengajuan pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade Remaja 2030.Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari mengungkapkan keterlibatan Indonesia dalam pencalonan tuan rumah Olimpiade Remaja (YOG) 2030, dalam konfrensi pers yang digelar di kantor KOI, Jakarta, pada Senin (7/7/2024).Meski begitu, KOI masih menantikan dukungan anggaran dari pemerintah. Adapun, nantinya penyelenggaraan YOG 2030 akan di pusatkan di Jakarta."Kalau sudah mendapatkan endorsement terhadap anggaran yang sedang kita susun berbareng ini, dan ada kesepakatan, Insyaallah yang lain-lainnya sudah siap," kata Raja Sapta Oktohari.Pencalonan sebagai tuan rumah memerlukan kelengkapan administratif, termasuk surat kesanggupan dari pemerintah.Raja Sapta Oktohari juga mengutarakan bahwa Indonesia bersaing dengan Qatar, India, dan satu negara lain untuk hak menjadi tuan rumah.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Konfrensi_Pers_Komite_Olimpiade_Indonesia_9df09e2cb5.jpg" alt="Konfrensi Pers Komite Olimpiade Indonesia.jpg"><figcaption>Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari (tengah) memimpin konfrensi pers perihal pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade Remaja 2030, di Jakarta, Senin (7/7/2025). (Sumargo Pangestu/Skor.id)</figcaption></figure>"Keputusan ini bukan hanya dari NOC Indonesia saja, tapi juga melibatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujar Raja Sapta Oktohari.Kesuksesan menggelar multievent internasional seperti Asian Games 2018 dan Asian Paragames 2018, Okto sapaannya percaya diri Indonesia dapat terpilih sebagai tuan rumah YOG 2030."Saya sangat optimistis Indonesia pasti mampu dipercaya menjadi tuan rumah YOG 2030, dengan catatan anggarannya disetujui oleh pemerintah," ucap Okto.Ia menargetkan seluruh proses administratif pencalonan tuan rumah Olimpiade Remaja 2030 rampung pada Agustus 2025."Secara administratif, semuanya mesti selesai tahun ini, tepatnya Agustus. Kalau pemerintah bilang ‘go’, ya Insyaallah kita bakal jadi tuan rumah," jelasnya.Wakil Sekretaris Jenderal II KOI, Desra Firza Ghazfan mengatakan Indonesia saat ini berada dalam fase awal perbincangan IOC, di mana mereka bakal memberikan pendampingan, juga menilai kesiapan Indonesia."Karena ini sifatnya dialog, bukan bidding, maka di setiap tahapan mereka bakal melakukan coaching kepada kami, sekaligus menilai kesiapan Indonesia. Bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga warisan (legacy) dan kesinambungan," ujar Desra.Sebagai informasi, YOG menyerupai Olimpiade tetapi berfokus pada kelompok demografi lebih muda, yang bertujuan untuk menginspirasi dan mendidik melalui olahraga dan pertukaran budaya.&nbsp;Terlebih, YOG diadakan setiap empat tahun, bergantian antara edisi musim panas dan musim dingin, di tahun yang sama dengan Olimpiade di musim yang berlawanan. &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/ITop7XKPAjc?si=uwCTvYSywjBQg0Wo" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Namun Komite Olimpiade Indonesia masih menantikan support anggaran dari pemerintah pusat untuk melanjutkan proses pencalonan tuan rumah.

KOI Optimistis Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030

SKOR.id&nbsp; - Komite Olimpiade Indonesia mengusung semangat (NOC Indonesia) Together for Excellence dalam &nbsp;Rapat Anggota 2025.&nbsp;NOC Indonesia menggelar rapat tahunan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/4/2025).&nbsp;Kali ini, mereka mengusung semangat Together for Excellence, NOC Indonesia berharap bisa berkolaborasi dengan semua pihak untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.&nbsp;Pembukaan resmi ditandai prosesi simbolik berupa peletakan tiga medali emas Olimpiade oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najmudin dan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Taufik Hidayat.&nbsp;Ketiga medali tersebut merupakan medali asli milik para peraih medali emas dan melambangkan tiga nilai luhur Olimpiade: Friendship, Excellence,&nbsp;dan Respect.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/NOC_74ebd673fc.jpg" alt="NOC.jpg"><figcaption>Suasana foto bersama pada Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), di Hotel Fairmont, Senayan, Selasa (22/4/2025). (Sumargo Pangestu/Skor.id)</figcaption></figure>“Selamat kepada Komite Olimpiade Indonesia. Saya sering sampaikan bahwa bangsa kita makin hari makin kita lihat on the move, makin hari makin diperhitungkan. Cirinya, kebangkitan olahraga Indonesia,” kata Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin.“Hari ini teman-teman NOC Indonesia menyelenggarakan&nbsp; tadi disebutkan ketum, langkah kecil untuk perubahan-perubahan besar,” Sultan Bachtiar Najamudin menambahkan.Sementara itu, Taufik Hidayat yang juga peraih medali emas bulutangkis tunggal putra Olimpiade Athena 2004 menyebut bahwa Rapat Anggota NOC Indonesia merupakan momentum strategis untuk meningkatkan sinergi dalam menghadapi prestasi olahraga Indonesia, terutama menjelang SEA Games 2025 di Thailand, dan juga Olimpiade Los Angeles 2028.&nbsp;“Kemenpora terus mendorong kerja sama yang solid dengan semua pemangku kepentingan. Kami percaya dengan kebersamaan dan semangat gotong royong prestasi olahraga Indonesia akan terus meningkat dan meningkatkan kancah Indonesia di mata dunia,” ujar Taufik Hidayat.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Raja_Sapata_Oktohari_KOI_3364ee431b.jpg" alt="Raja Sapata Oktohari KOI"><figcaption>Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat (dua dari kiri) berbincang kepada awak media dalam acara Rapat Anggota KOI 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, 22 April 2025. (Sumargo Pangestu/Skor.id)&nbsp;</figcaption></figure>“Pesan saya, jangan ada dualisme, tigalisme, tolong diselesaikan dengan cepat,” ucap Taufik Hidayat.&nbsp;Di samping itu, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari menjelaskan tiga medali emas yang digunakan pada sesi seremonial pembukaan merupakan medali asli milik olympian dari dua Olimpiade terakhir, Greysia Polii (perwakilan peraih medali emas di Tokyo 2020) dan medali emas milik Veddriq Leonardo (Panjat Tebing) dan Rizki Juniansyah (Angkat Besi) di Paris 2024.&nbsp;Selain mewakili tiga nilai Olimpiade, ini juga merepresentasikan target capaian NOC Indonesia di Olimpiade selanjutnya, Los Angeles 2028.&nbsp;“Rapat Anggota 2025 ini adalah momen untuk memperkuat komitmen melalui semangat kebersamaan yang dibalut tema Together for Excellence. Kita tahu, keberhasilan tidak datang dari kerja individu, melainkan dari kolaborasi,” kata Raja Sapta Oktohari.“Ini bukan sekadar slogan atau semangat, tapi ini adalah komitmen bahwa kita harus bergandengan dalam perjalanan menuju prestasi tertinggi, terdekat di Olimpiade Los Angeles 2028,” tutur Oktohari.&nbsp;Seperti diketahui, masih ada tiga multievent internasional yang akan diikuti Tim Indonesia sampai akhir 2025; Asian Youth Games di Manama, Bahrain, 22–31 Oktober, Islamic Solidarity Games di Riyadh, Arab Saudi 7–21 November, serta SEA Games Thailand, 7–19 Desember mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kYvuCjd8xJM?si=KCYiNeLZlpYy6S9A" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Acara Rapat Anggota NOC Indonesia 2025 juga dihadiri Ketua DPD RI dan Wamenpora, Taufik Hidayat.

Gelar Rapat Anggota 2025, NOC Indonesia Perkuat Komitmen dan Semangat Kebersamaan

SKOR.id – Rapat Anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2025 berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, pada Selasa (22/4/2025).Pembukaan rapat yang dimulai pada pukul 10.00 WIB turut dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) RI, Taufik Hidayat, dan ada pula Menteri UMKM, Maman Abdurrahman.Proses pembukaan Rapat Anggota KOI 2025 tadi ditandai dengan meletakkan tiga medali emas Olimpiade asli yang diraih Greysia Polii, Veddriq Leonardo, dan Rizki Juniansyah.&nbsp;“Itu menandakan mudah-mudahan menjadi cita-cita kita yang akan terrealisasi nanti di Olimpiade LA (Los Angeles) 2028, bahwa Indonesia bisa mendapatkan lebih dari dua emas. Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia,” kata Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Raja_Sapata_Oktohari_KOI_3364ee431b.jpg" alt="Raja Sapata Oktohari KOI"><figcaption>Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari (tiga dari kiri) ketika berbincang kepada awak media dalam acara Rapat Anggota KOI 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, 22 April 2025. (Sumargo Pangestu/Skor.id)&nbsp;</figcaption></figure>Tak hanya itu, Raja Sapta Oktohari juga menyampaikan kalau Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) resmi dikeluarkan dari keanggotaan KOI atau NOC.&nbsp;Menurut Raja Sapta Oktohari itu merupakan keputusan yang diambil dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).“Dan dengan berat hati kami menyampaikan ada keputusan mutlak dari IOC bahwa semua NOC yang ada di dunia harus melepaskan afiliasinya dengan cabang olahraga tinju yang berafiliasi dengan International Boxing Association,” ujar Raja Sapta Oktohari.“Sehingga kami juga menyampaikan dengan berat hati bahwa Pertina itu telah dikeluarkan dari keanggotaan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berdasarkan keputusan mutlak dari International Olympic Committee (IOC) yang disampaikan baik secara tertulis maupun secara langsung,” jelas pria yang akrab disapa Okto itu.Menurut Okto, dengan dicabutnya status keanggotaan dari KOI, maka Pertina tidak lagi bisa mengirimkan atlet tinju mereka dalam kejuaraan internasional.“Pengaruh secara langsung bahwa Pertina tidak lagi bisa mengirimkan atlet. Dan ini memang dikatakan baik secara langsung maupun secara tertulis oleh International Oympic Committee,” ucap Okto.&nbsp;“Dan semua hal yang berkaitan dengan tinju untuk sementara ini melewati Komite Olimpiade Indonesia. Sehingga untuk pemilihan dan keberangkatan atlet kami akan berkoordinasi dengan stakeholder utama kami yaitu Kemenpora,” jelasnya.Diketahui, terdapat beberapa agenda yang bakal diikuti atlet tinju Indonesia tahun ini, seperti SEA Games 2025 dan Youth Asian Games 2025, juga Asian Games 2026 di Nagoya, Jepang.“Kami akan duduk dengan para stakeholder untuk menjadikan solusi agar para petinju kita tetap bisa bertanding di ajang-ajang multievent di dunia,” tutur Okto.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/kYvuCjd8xJM?si=Dow7CCeaXfjF0NRV" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dalam pembukaan Rapat Anggota KOI 2025, Raja Sapta Oktohari mengutarakan kalau Pertina telah dikeluarkan dari keanggotaan KOI.

Pertina Dikeluarkan dari Anggota KOI

SKOR.id - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI sejalan soal pembatasan cabang olahraga (cabor) yang dikirim ke SEA Games 2025.Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, memastikan ada pembatasan cabor yang dikirim Indonesia untuk SEA Games 2025 sebagai langkah yang konkret dalam memaksimalkan prestasi."Saya rasa kita juga harus sadar bahwa ajang-ajang multi-event harus kita manfaatkan, harus kita maksimalkan dengan prestasi terbaik," katanya, Selasa (11/3/2025) malam di Jakarta."Ini bukan untuk foya-foya sehingga proses seleksi juga harus lebih ketat," Raja Sapta Oktohari menambahkan kepada awak media usai acara perayaan ulang tahun KOI yang ke-73.Adapun pembatasan tersebut dilakukan sebagai dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diambil pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto. Kemenpora RI menerapkan skala prioritas.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_03_11_at_22_39_53_7690e966b7.jpeg" alt="Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, memberi keterangan kepada awak media selepas acara Merah Putih Gala: 73rd NOC Indonesia Anniversary di Jakarta, 11 Maret 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, memberi keterangan kepada awak media selepas acara Merah Putih Gala: 73rd NOC Indonesia Anniversary di Jakarta, 11 Maret 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>Terhadap cabang-cabang olahraga pada multi-event termasuk SEA Games 2025, yang dikirim hanya yang berpeluang besar meraih medali dan berkaitan dengan ajang lebih tinggi seperti Asian Games dan Olimpiade.Ke depannya olahraga Indonesia memang dihadapkan dengan berbagai ajang multi-olahraga. Setelah SEA Games 2025, akan ada Asian Games 2026 kemudian Olimpiade 2028.Raja Sapta Oktohari menilai sudah seharusnya setiap atlet yang dikirim dengan biaya dari negara, merupakan altet yang mampu mendapatkan medali, baik itu emas, perak, maupun perunggu."Jadi multi-event itu bukan ajang untuk coba-coba, sehingga seleksi harus benar-benar ketat. Jangan sampai nafas kita habis di awal, tetapi harus dipersiapkan sampai akhir," ia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Whats_App_Image_2025_03_12_at_15_30_08_bc4cd7408c.jpeg" alt="Menpora RI, Dito Ariotedjo, memberi keterangan kepada awak media usai menghadiri acara Merah Putih Gala: 73rd NOC Indonesia Anniversary di Jakarta, 11 Maret 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)"><figcaption>Menpora RI, Dito Ariotedjo, memberi keterangan kepada awak media usai menghadiri acara Merah Putih Gala: 73rd NOC Indonesia Anniversary di Jakarta, 11 Maret 2025. (Taufani Rahmanda/Skor.id)</figcaption></figure>Sementara itu Menpora RI, Dito Ariotedjo, merasa persiapan Indonesia pada berbagai cabor ke SEA Games 2025 tidak terganggu dengan kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah."Yang pasti per hari ini, insyaallah semua cabang olahraga tidak ada yang terganggu untuk persiapan," katanya, juga selepas acara perayaan ulang tahun KOI di Jakarta, Selasa (11/3/2025) malam."Tetapi yang namanya penyesuaian pasti ada. Kami pasti mendukung, tapi harus dilihat skala prioritas mana cabang-cabang olahraga yang berkaitan erat dengan dari SEA Games ke Asian Games dan juga Olimpiade.""Sesuai dengan tertuang dalam program Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Alhamdulillah kami mendapat dukungan dari Presiden dan Kementerian Keuangan sesuai dengan Asta Cita," Dito Ariotedjo menambahkan.Sebagai informasi, SEA Games 2025 akan berlangsung terpusat di Thailand (Bangkok, Chonburi dan Songkhla) pada 7 Desember hingga 19 Desember mendatang.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/82ioO3po8tM?si=K9Bd2oKuzh26hGZW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Efisiensi anggara, Indonesia melakukan pembatasan cabang olahraga (cabor) yang dikirim ke SEA Games 2025.

Latest Articles - Raja Sapta Oktohari